Banjir di Kepulauan Meranti
Posted by raflis on January 25, 2011
19 October 2010150 Ha Padi di Meranti Terancam Mati
“Pada tahun-tahun terakhir ini, jalan menuju rutan juga termasuk komplek rutan sendiri selalu mengalami banjir akibat air laut pasang, hingga mencapai setengah meter. Untuk itu kami mohon bapak bupati dapat memprioritaskan perbaikan jalan menuju kantor Cabang Rutan ini, karena sebagaimana kita ketahui, jembatan mengalami kerusakan berat, jalan yang sangat sempit juga selalu terendam air laut pasang,” harap Marles. (Putra)
http://berita.pendidikanriau.com/2010/10/150-ha-padi-di-meranti-terancam-mati.html
19 October 2010150 Ha Padi di Meranti Terancam Mati
SELAT PANJANG, Sebanyak 150 Ha tanaman padi berumur 5 bulan, di Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Meranti terancam mati. Akibat genangan luapan air laut selama sebulan terahir yang menggenangi lahan pertanian milik warga.
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan, Peternakan dan Pertanian Kabupaten Meranti. Lahan pertanian padi di Kecamatan Rangsang Barat terdapat seluas 1550 Ha dan seluas 150 Ha diantaranya saat ini tengah terancam mati, akibat genangan air asin yang meluap dari laut.
“Kalau berdasarkan pengalaman pertanian, kemungkinan hidup bagi padi yang telah di
genangi air asin sangat minin. Terlebih lagi kondisinya saat ini, lahan seluas 150 Ha
ini sudah digenangi air asin selama satu bulan.” ungkap Kepala UPTD Pertanian Kecaman
Rangsang Barat, Herman.
Genagan air asin yang mulai surut dan sudah tidak lagi menggenangi tanaman padi milik warga tersebut. Tanaman padi terlihat mulai berganti warna, mengering dan sebahagian diantaranya telah mati.
Salah seorang warga bernama Anto (50) menyebutkan keseluruhan padi tersebut selesai ditanam warga pada pertengahan bulan Mei lalu dan mulai di serang banjir pada awal bulan September lalu.
Saat ini para petani padi di Kecamatan Rangsang Barat sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Daerah setempat dalam penanggulangan bencana banjir dari luapan air laut. Agar tidak lagi mengganggu aktivitas pertanian padi warga.
“Kami sangat berharap agar Pemda dapat melakukan upayah penanggulangan bencana banjir ini agar tidak mengganggu pertanian.” ujarnya. Diperkirahkan, akibat musibahnya ini warga mengalami kerugian sekitar puluhan juta rupiah. (MTC)
Leave a Reply